RI dan Norwegia Menjajaki Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove
Jakarta, 19 Februari 2025 – Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove. Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Norwegia telah memulai pembicaraan untuk menjalin kerja sama dalam upaya rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi kerusakan ekosistem pesisir dan mendukung upaya global dalam penanggulangan perubahan iklim.
Latar Belakang Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove
Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia, mencapai sekitar 3,3 juta hektar.
Detail Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, menyatakan bahwa kerja sama ini akan mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
- Pendanaan dan Investasi: Norwegia berkomitmen untuk menyediakan dana hibah sebesar USD 100 juta yang akan dialokasikan untuk program rehabilitasi mangrove di beberapa provinsi prioritas, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Papua.
- Transfer Teknologi dan Pengetahuan: Kerja sama ini akan melibatkan pertukaran pengetahuan dan teknologi antara kedua negara. Norwegia akan memberikan pelatihan kepada tenaga ahli Indonesia dalam teknik rehabilitasi mangrove yang efektif dan berkelanjutan.
- Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Program ini juga akan fokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dalam mengelola dan menjaga ekosistem mangrove. Melalui pelatihan dan pendampingan, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam konservasi dan mendapatkan manfaat ekonomi dari ekosistem yang sehat.
Pernyataan Resmi
Kami percaya bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua negara, khususnya dalam upaya global mengatasi perubahan iklim.”
Kami menyambut baik dukungan dari Norwegia dalam inisiatif penting ini.”
Manfaat Rehabilitasi Mangrove
Rehabilitasi hutan mangrove memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Pengurangan Emisi Karbon: Mangrove mampu menyerap karbon hingga empat kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan, sehingga berperan signifikan dalam mitigasi perubahan iklim.
- Perlindungan Pesisir: Akar mangrove yang kuat dapat mengurangi dampak gelombang dan mencegah abrasi pantai, melindungi pemukiman dan infrastruktur di sekitarnya.
- Sumber Mata Pencaharian: Ekosistem mangrove mendukung keberlanjutan perikanan dan menyediakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal, seperti kayu dan bahan baku obat-obatan.
Langkah Selanjutnya
Selain itu, akan disusun rencana aksi yang mencakup jadwal pelaksanaan, alokasi anggaran, dan mekanisme pemantauan serta evaluasi program.
Baca Artikel Lainnya : Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Pemerintah Menargetkan Deteksi Dini 5 Jenis Kanker
Penutup
Dengan dimulainya kerja sama antara Indonesia dan Norwegia dalam rehabilitasi hutan mangrove, diharapkan ekosistem pesisir Indonesia dapat pulih dan berkontribusi dalam upaya global mengurangi emisi karbon. Partisipasi aktif masyarakat lokal dan dukungan internasional menjadi kunci keberhasilan program ini, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan komunitas pesisir di Indonesia.
Post Comment