PM Israel Netanyahu Sebut Hamas Akan Membayar Jika Tak Memulangkan Shiri Bibas
TEL AVIV – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan pernyataan tegas pada Senin (19/2), menyebutkan bahwa kelompok militan Hamas akan “membayar mahal” jika tidak segera memulangkan Shiri Bibas, seorang warga negara Israel yang saat ini ditahan oleh kelompok tersebut. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Tel Aviv. Setelah beredarnya informasi tentang keberadaan Bibas yang ditahan oleh Hamas sejak beberapa minggu lalu.
Shiri Bibas, seorang wanita berusia 33 tahun, dilaporkan hilang setelah melakukan perjalanan ke Gaza. Keluarga Bibas telah berusaha untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak berwenang mengenai keberadaan wanita tersebut. Namun hingga kini, Hamas belum memberikan pernyataan resmi terkait kondisi Bibas. Hal ini menambah ketegangan yang semakin memuncak di tengah hubungan Israel dan Gaza yang sudah lama tegang.
Netanyahu Keluarkan Ancaman Keras terhadap Hamas
Dalam pernyataannya yang penuh emosi, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam atas tindakan yang dianggapnya sebagai penculikan warga negara mereka. Ia memperingatkan Hamas bahwa tindakan mereka akan membawa konsekuensi yang sangat serius. “Jika mereka tidak segera memulangkan Shiri Bibas dengan selamat, Hamas akan membayar harga yang sangat tinggi. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga negara kami,” ujar Netanyahu dengan tegas.
Ancaman ini tentu saja menambah ketegangan yang sudah lama terjadi antara Israel dan kelompok Hamas yang berbasis di Gaza. Sebelumnya, Israel telah melakukan beberapa serangan udara terhadap posisi Hamas di Gaza sebagai respons terhadap serangan roket yang diluncurkan dari wilayah tersebut. Namun, pernyataan Netanyahu ini menandakan bahwa situasi dapat semakin memburuk jika permintaan untuk pembebasan Bibas tidak segera dipenuhi.
Pihak militer Israel juga dilaporkan sedang melakukan serangkaian upaya diplomatik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kondisi Shiri Bibas. Namun hingga saat ini, Hamas masih belum memberikan respon yang jelas mengenai nasibnya.
Tindakan Israel terhadap Hamas
Israel telah lama menghadapi ancaman dari Hamas yang disebut sebagai kelompok teroris oleh Israel dan banyak negara Barat. Kelompok ini telah terlibat dalam berbagai serangan terhadap Israel, termasuk serangan roket yang menghujani wilayah selatan Israel. Meski beberapa negara mengakui hak Hamas untuk mewakili rakyat Palestina. Israel menilai kelompok ini sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka.
Terkait dengan pernyataan Netanyahu, sejumlah analis politik Israel menyatakan bahwa langkah ini bisa memperburuk hubungan yang sudah tegang antara kedua belah pihak. Namun, Netanyahu tetap teguh dalam posisinya, menyebutkan bahwa melindungi warganya adalah prioritas utama pemerintah Israel.
Sejumlah anggota parlemen Israel juga memberikan dukungan terhadap langkah tegas Netanyahu ini. “Kami tidak bisa membiarkan kelompok teroris seperti Hamas menahan warganegara Israel tanpa alasan yang jelas. Ini adalah masalah yang harus diselesaikan dengan tindakan tegas,” ujar Yair Lapid, anggota Knesset yang juga mantan Perdana Menteri Israel.
Reaksi dari Hamas dan Pihak Internasional
Hamas, melalui juru bicaranya, belum memberikan tanggapan resmi terkait ancaman yang disampaikan Netanyahu. Sementara itu, organisasi internasional dan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa menyerukan agar pembebasan Bibas dapat dilakukan secara damai tanpa meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
“Situasi ini harus segera diselesaikan dengan cara yang mengutamakan keselamatan individu dan menghormati hak asasi manusia. Kami berharap agar kedua belah pihak dapat menemukan cara untuk meredakan ketegangan ini,” ungkap seorang diplomat Uni Eropa yang meminta identitasnya untuk dirahasiakan.
Di Gaza, warga Palestina juga merasa terpengaruh dengan ketegangan yang semakin meningkat, dengan banyak yang khawatir bahwa serangan lebih lanjut dari Israel akan semakin memperburuk keadaan yang sudah sangat sulit. Namun, sejumlah pihak di Gaza juga menekankan bahwa tindakan Israel yang terlalu keras terhadap Hamas justru akan memperburuk hubungan dan tidak akan memberikan solusi jangka panjang untuk perdamaian.
Post Comment