Menteri Lingkungan Hidup Menyatakan Bahwa Pasar Harus Mengelola Limbahnya Sendiri

Menteri Lingkungan Hidup Menyatakan Bahwa Pasar Harus Mengelola Limbahnya Sendiri

JAKARTA – Pasar Harus Mengelola Limbahnya Sendiri. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar, menegaskan bahwa pasar tradisional dan modern harus mulai mengambil tanggung jawab dalam mengelola limbah mereka secara mandiri. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang berlangsung pada hari Selasa (20/2) di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Siti Nurbaya menyampaikan bahwa pengelolaan limbah yang lebih efektif dan ramah lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus melibatkan sektor swasta dan masyarakat, termasuk pengelolaan limbah di pasar yang selama ini masih kurang diperhatikan.

Mengapa Pasar Harus Mengelola Limbah Sendiri?

Siti Nurbaya menegaskan bahwa pasar merupakan salah satu sumber utama masalah limbah di Indonesia. Pasar tradisional maupun pasar modern menghasilkan berbagai jenis limbah, mulai dari sisa makanan, plastik, hingga sampah organik. Setiap harinya, volume limbah yang dihasilkan sangat besar dan membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaannya.

“Selama ini, kita melihat bahwa banyak pasar yang masih mengandalkan pemerintah untuk menangani limbah yang dihasilkan. Padahal, pasar sebagai pusat perekonomian juga harus aktif terlibat dalam upaya pengelolaan limbah tersebut,” ujar Siti Nurbaya.

Langkah-Langkah Pasar Harus Mengelola Limbahnya Sendiri

Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan beberapa langkah yang akan diambil, termasuk penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di pasar-pasar.

“Penerapan konsep 3R ini penting karena akan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Salah satu contoh yang sudah diterapkan adalah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Pasar ini telah memulai program pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Langkah ini berhasil mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir hingga 30 persen.

Peran Teknologi dan Inovasi

Pentingnya teknologi dalam pengelolaan limbah pasar juga menjadi sorotan. Menteri Siti Nurbaya menekankan perlunya adopsi teknologi yang lebih canggih untuk mempercepat dan mempermudah proses pengelolaan limbah di pasar. Inovasi dalam hal ini bisa mencakup penggunaan mesin pencacah sampah, pengolahan limbah plastik menjadi produk baru, hingga pemanfaatan limbah organik untuk energi terbarukan.

Baca Artikel Lainnya : Prabowo Menyerukan Keadilan yang Tidak Memihak dan Meningkatkan Integritas Para Hakim

“Dengan adanya teknologi yang tepat, kita dapat memaksimalkan pemanfaatan sampah pasar untuk kepentingan yang lebih besar, seperti pengolahan menjadi bahan bakar alternatif atau bahan baku industri lainnya,” kata Siti Nurbaya.

Namun, pengelolaan limbah yang baik di pasar juga memerlukan kerjasama antara pemerintah daerah, pengelola pasar, dan masyarakat. Untuk itu, pemerintah juga akan memberikan insentif kepada pasar yang berhasil menunjukkan komitmen dalam mengelola limbah dengan baik.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski sudah ada beberapa contoh positif dalam pengelolaan limbah pasar, Menteri Siti Nurbaya mengakui bahwa tantangan terbesar adalah perubahan perilaku masyarakat dan pedagang. Tidak jarang masih banyak yang enggan memilah sampah atau beranggapan bahwa pengelolaan limbah bukanlah tanggung jawab mereka.

“Ini adalah tantangan bersama. Kita harus terus mengedukasi dan memberikan kesadaran bahwa pengelolaan sampah itu adalah bagian dari upaya kita untuk menjaga lingkungan. Dengan keterlibatan aktif dari semua pihak, saya yakin kita dapat mengurangi masalah limbah di pasar,” jelasnya.

Untuk mendukung program ini, pemerintah akan menggandeng berbagai organisasi masyarakat sipil, LSM, dan sektor swasta untuk memperluas jangkauan pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terhadap pasar yang tidak memenuhi standar pengelolaan limbah juga akan segera diberlakukan.

Kesimpulan dan Prediksi Ke Depan

Ke depan, diharapkan pengelolaan limbah di pasar menjadi bagian integral dari program perlindungan lingkungan yang lebih luas. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pengelola pasar, dan masyarakat, limbah pasar yang selama ini menjadi masalah besar bisa menjadi sumber daya yang bernilai.

Menteri Siti Nurbaya mengingatkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada perubahan pola pikir dan kesadaran bersama. “Langkah kecil seperti memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik dapat membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan kita,” tutupnya.

Dengan program ini, diharapkan pasar-pasar di Indonesia akan semakin mandiri dalam mengelola limbah mereka, menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat di masa depan.

Post Comment