Curah Hujan Masih Tinggi, Banjir di Kudus Rendam 19 Desa, Warga Diimbau Mengungsi

Banjir Rendam 19 Desa

Kudus, 8 Februari 2025 – Hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah Kudus, Jawa Tengah. Sejak beberapa hari terakhir, telah menyebabkan banjir besar yang merendam 19 desa. Banjir yang terjadi pada malam hari ini mengakibatkan ribuan warga terjebak dan harus dievakuasi. Dinas Sosial setempat mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari dampak buruk yang lebih parah.

Menurut informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi yang diprediksi akan terus berlangsung beberapa hari ke depan membuat kondisi ini menjadi perhatian serius. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan situasi terkini terkait cuaca dan banjir di wilayah tersebut.

19 Desa Terendam, Ribuan Warga Terdampak

Hingga berita ini diturunkan, setidaknya 19 desa di Kabupaten Kudus terendam banjir. Dengan kedalaman air yang bervariasi antara 30 cm hingga 1,5 meter. Beberapa desa yang terdampak di antaranya adalah Desa Ngembalrejo, Desa Hadipolo, dan Desa Jatiwangi. Diketahui mengalami kerusakan infrastruktur dan rumah-rumah penduduk yang terendam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus melaporkan bahwa sekitar 7.000 warga terpaksa harus mengungsi dari rumah mereka yang tergenang air. Pusat pengungsian telah dibuka di beberapa titik, seperti gedung serbaguna dan sekolah-sekolah yang tidak terdampak banjir.

“Kami sudah membuka beberapa titik pengungsian, dan warga kami imbau untuk segera mengungsi guna menghindari risiko yang lebih besar. Kami juga memberikan bantuan logistik seperti makanan dan pakaian layak pakai,” ujar Kepala BPBD Kudus, Agus Santoso, dalam keterangannya pada hari ini.

Penyebab Banjir dan Dampaknya

Banjir yang melanda Kudus kali ini dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari terakhir. Beberapa sungai yang melintasi kabupaten ini, seperti Sungai Gelis dan Sungai Juwana, tidak mampu menampung debit air yang sangat besar sehingga meluap dan menggenangi kawasan pemukiman.

Selain itu, tingginya volume sampah yang menumpuk di saluran air menjadi faktor lain yang memperburuk kondisi. Salah satu desa yang terdampak parah, Desa Ngembalrejo, diketahui memiliki saluran drainase yang buruk dan seringkali tersumbat oleh sampah.

“Banjir ini menjadi lebih parah karena tidak ada sistem drainase yang memadai di beberapa wilayah. Kami telah mengupayakan perbaikan, namun cuaca yang ekstrem membuat upaya kami sedikit terhambat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kudus, Taufik Hidayat.

Banjir ini juga menyebabkan kerusakan pada beberapa fasilitas umum seperti jalan raya, jembatan, dan fasilitas pendidikan yang harus ditutup sementara. Tak hanya itu, sektor pertanian juga mengalami kerugian besar, dengan banyak lahan pertanian yang terendam air.

Warga Diimbau Mengungsi ke Tempat Aman

Warga yang tinggal di wilayah yang terkena banjir diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pihak berwenang memastikan bahwa pengungsi akan mendapatkan fasilitas seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan di tempat pengungsian yang telah disediakan.

Selain itu, pemerintah daerah juga telah mengerahkan tim relawan dan personel SAR untuk membantu evakuasi warga yang terjebak. Beberapa warga yang terjebak di rumah-rumah mereka terpaksa menggunakan perahu untuk menyelamatkan diri.

“Saya tidak pernah menyangka banjir akan sebesar ini. Kami sudah berusaha mengungsi, tapi air terus naik dengan cepat. Alhamdulillah, akhirnya kami bisa sampai ke pos pengungsian,” kata Ratna, seorang ibu rumah tangga asal Desa Ngembalrejo.

Untuk menjaga keselamatan, warga juga diminta untuk tidak memaksakan diri keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak dan selalu mengikuti informasi dari petugas.

Langkah-langkah Penanggulangan Banjir

Selain upaya evakuasi, BPBD Kudus bersama instansi terkait lainnya juga sedang melakukan langkah-langkah penanggulangan untuk mengurangi dampak banjir. Salah satunya adalah dengan membuka tanggul dan mengalirkan air ke sungai yang lebih besar agar tidak terjadi genangan lebih parah di pemukiman warga.

Pemerintah daerah juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memperoleh bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana ini.

Pihak BMKG juga memprediksi curah hujan di wilayah Kudus dan sekitarnya masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, pemerintah setempat menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

“Proses penanganan banjir ini masih berlangsung, kami berharap warga dapat bekerjasama dengan petugas dan tetap berada di lokasi pengungsian sementara sampai situasi membaik,” ungkap Kepala BPBD Kudus.

Post Comment